Kepandaian emosional ialah kekuatan di mana seorang bisa pahami dan mengatur emosinya secara baik. Orang yang mempunyai beberapa ciri kepandaian emosional umumnya lebih berkesempatan besar capai keberhasilan profesi. Hal itu disampaikan oleh Daniel Goleman, seorang penulis buku dan alumnus Harvard yang mengenalkan istilah kepandaian emosional atau emotional intelligence (EI).
Goleman temukan bukti jika orang yang mempunyai performa terbaik di bagiannya, 90 % punyai kepandaian emosional tinggi. Tidak itu saja, dia memiliki pendapat bila pimpinan yang berhasil sukses perlu mempunyai kesadaran diri (self-awareness), penataan diri (self-regulation), motivasi (motivation), empati (empathy), dan ketrampilan sosial (social skills).
Empati adalah bagian utama pada diri untuk rasakan atau mengenali apa Agen bola terpercaya yang seseorang alami. Secara singkat, kita menyesuaikan diri sendiri di posisi seseorang. Orang dengan kepandaian emosional memiliki empati yang lebih tinggi. Mereka sanggup ketahui peralihan emosional seorang dengan memperhatikan atau menyaksikan apa yang disebutkan orang itu.
Walaupun tidak selamanya menunjukkan, seorang yang pintar emosional benar-benar perduli mengenai bagaimana perlakuan yang dilakukan bisa mempengaruhi seseorang atau mungkin tidak. Kadangkala mereka sampai memprediksikan untuk menghindar dari ketersinggungan.
Bila kamu berpikiran mempunyai kepandaian emosional ialah tingkatan saat seorang sudah capai kesempurnaan, karena Agen bola terbaik itu kamu salah. Pada intinya, orang dengan kepandaian emosional yang lebih tinggi tidak jadikan kesempurnaan sebagai maksudnya.
Type orang ini malah cenderung lebih memilih untuk terima diri kita apa yang ada. Mereka hargai tiap proses untuk maju terus tanpa menginginkan hasil atau arah yang prima. Mensyukuri apa yang dipunyai dan nikmati hasil sesudah berusaha keras ialah arah orang pintar secara emosional.
Beberapa ciri kepandaian emosional setelah itu memiliki kehidupan yang imbang. Apakah yang dimaksud kehidupan yang imbang? Tujuannya ialah saat kehidupan di antara bekerja dan istirahat tidak sama-sama memimpin keduanya.
Istilah ini dikenal juga panggilan work-life balance. Merilis dari EU Business School, orang pintar emosional berusaha seoptimal kemungkinan untuk mempertahankan kesehatan diri kita dan beban tugas yang terdapat. Usaha ini dilakukan untuk capai arah untuk selalu hidup sehat berbahagia.